Program Ekosistem Startup Digital Telkom

Perkembangan ekonomi digital di Indonesia begitu potensial. Kabarnya, perkembangannya bergerak pesat karena meningkatnya penetrasi internet dan menjamurnya perusahaan rintisan (startup) di tanah air, khususnya startup digital. Ternyata, kondisi tersebut benar adanya. Mengutip data Startup Ranking, Indonesia menempati urutan ke-5 di dunia dan ke-2 di Asia sebagai negara dengan jumlah startup terbanyak. Hal ini menunjukkan anak bangsa memiliki kreativitas luar biasa.

 

Meski demikian, survei McKinsey terhadap beberapa perusahaan teknologi terkemuka di Indonesia pada 2017 lalu menilai bahwa startup Indonesia masih kalah bersaing dengan negara lain. Setiap 1 juta penduduk, Singapura mampu membangun 102,3 startup, sedangkan Indonesia hanya 0,6 startup.

 

Beranjak dari masalah tersebut, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berkomitmen terlibat aktif membangun ekosistem startup digital lebih kuat lagi, mengingat sektor digital telah menjadi kontributor besar pertumbuhan ekonomi. Indonesia sudah saatnya menjadi pemain digital, bukan hanya menjadi konsumen,” ungkap Ery Punta Hendraswara, Deputy Executive General Manager Divisi Digital Service Telkom sekaligus Managing Director Indigo Creative Nation.

 

Tak hanya memberikan bantuan dana pengembangan infrastruktur dan layanan, Telkom pun menginisiasi program inkubasi bernama Indigo Creative Nation dan Digital Amoeba. Fokus utamanya menghadirkan talenta digital berkualitas dan mengembangkan ekosistem startup digital.

 

Indigo Creative Nation adalah program pembinaan startup milik Telkom Group dan Metra Digital Inovasi (MDI). Program ini punya niat baik membangun ekosistem digitalpreneur melalui dukungan fasilitas untuk mempercepat industri kreatif digital Indonesia.

 

Di Indigo, Telkom membuka ruang kesempatan luas bagi masyarakat yang ingin merealisasikan karya kreatifnya, baik mendirikan maupun mengembangkan startup digital. Menariknya, program ini menerima karya dalam bentuk apapun dengan tangan terbuka.

 

Ada 5 tahapan dalam program Indigo, mulai dari Nurturing CreativityTalent ScoutingIncubationAcceleration, hingga Commerce. Tersedia berbagai fasilitas di setiap tahapan, yakni 18 titik Creative Camp di seluruh Indonesia; 4 titik Creative Center di Bandung, Jakarta, Jogja, dan Makassar; serta Creative Capital, perusahaan permodalan digital MDI yang bekerjasama dengan perusahaan Y Combinator di Silicon Valley. 

 

Setiap tahunnya, Indigo secara konsisten hadir dalam 2 batch. Batch 1-2021 menarik perhatian 558 startup. Persaingannya begitu ketat, hanya 116 startup yang lolos penyaringan di tahap on desk selection. Kemudian, hanya 15 startup lolos pitching virtual di hadapan dewan juri, mencakup tim Indigo Management, mentor Indigo Creative Nation, perwakilan MDI Ventures, dan perwakilan Telkom Group.

 

Telkom menyadari sumber daya manusia (SDM) termasuk faktor krusial keberlangsungan perusahaan hingga masa mendatang. Melansir CNN Indonesiadigital mind dan digital readiness menjadi suatu keharusan bagi seluruh insan Telkom.

 

Maka, Telkom pun memfasilitasi sarana inkubasi khusus lingkungan internal perusahaan bernama Digital Amoeba. Jadi, pegawai Telkom Group memiliki kesempatan serupa untuk mengembangkan kemampuan teknologi digital dan mengajukan inovasi sesuai portofolio bisnis perusahaan.

 

Amoeba akan membantu pengembangan ide kreatif menjadi sebuah produk atau layanan sehingga siap terjun ke pasar. Pegawai yang mengikuti program Amoeba harus melalui serangkaian tahapan, mulai dari IdeationMarket Validation, hingga Hand-Over. Tentunya, akan ada para mentor berpengalaman yang turut membimbing.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar teknologi informasi hanya di blog ini

 

Source: DigitalBisaID

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

As you found this post useful...

Follow us on social media!