Menurut Forrester, 40% dari perusahaan akan mengadopsi strategi berbasis cloud-native. Survei Infrastruktur Cloud Forrester 2022 mengungkapkan bahwa para pengambil keputusan terkait cloud telah mengimplementasikan aplikasi ber kontainer yang menyumbang separuh dari total beban kerja dalam organisasi mereka. Nah, keputusan terkait cloud sangatlah mempengaruhi perusahan Anda loh, tapi apa sih sebenarnya Cloud Native itu dan apa kelebihannya?
Apa Itu Cloud Native?
Cloud Native adalah pendekatan dalam pengembangan perangkat lunak yang memanfaatkan atau mengimplementasikan karakteristik cloud secara optimal. Ini berarti bahwa aplikasi dan layanan yang dikembangkan dengan pendekatan Cloud Native dirancang agar mudah untuk dilakukan elasticity, containerization, dan automation untuk memanfaatkan segenap keunggulan yang ditawarkan oleh cloud.
Mengapa Perlu Cloud Native?
Cloud Native memiliki berbagai macam kelebihan untuk perusahaan, seperti:
- Dapat memaksimalkan efisiensi sumber daya dan mengurangi kompleksitas pengelolaan aplikasi
- Perusahaan dapat mempercepat waktu pengembangan dan merespons perubahan pasar secara cepat dengan memanfaatkan layanan dan teknologi cloud
- Memungkinkan fleksibilitas tinggi, skalabilitas otomatis, dan tingkat ketersediaan yang lebih baik.
Bagaimana cara untuk mulai menerapkan cloud native?
Perusahaan modern berkeinginan untuk mengembangkan aplikasi yang memiliki fleksibilitas tinggi, daya tahan, dan kemampuan untuk diperbarui dengan cepat guna memenuhi tuntutan pelanggan. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan perlu menggunakan alat dan teknik modern yang secara alamiah mendukung pengembangan aplikasi dalam infrastruktur cloud.
Langkah-langkah berikut dapat diikuti untuk pemula penerapan cloud native:
- Pahami Konsep dan Keuntungan Cloud Native: Pelajari konsep dasar cloud native, seperti kontainerisasi, orkestrasi kontainer, mikroservis, dan otomatisasi.
- Keamanan Cloud Native: Pertimbangkan keamanan dari awal dengan menggunakan praktik-praktik keamanan terbaik, termasuk manajemen akses, enkripsi, dan pemindaian keamanan serta melakukan pemantauan dan Manajemen Kinerja. Pastikan solusi pemantauan tersedia untuk memahami kinerja aplikasi dan infrastruktur, dengan alat seperti Grafana untuk analisis dan visualisasi data pemantauan.
- Evaluasi Aplikasi: Evaluasi perlu dilakukan terhadap aplikasi yang akan dibangun untuk menentukan apakah cocok diimplementasikan dengan teknologi cloud-native.
- Kolaborasi Tim: Pastikan tim terbiasa bekerja dengan alat dan praktik kolaborasi yang mendukung pengembangan cloud native, seperti Git untuk pengendalian versi.
- Pilih Platform Cloud: Pilih penyedia layanan cloud sesuai kebutuhan yang dapat memenuhi sisi keamanan dan lainnya (contoh: Flou, AWS, Azure, Google Cloud) dengan layanan dan fitur khusus cloud native.
- Tentukan Strategi: Perusahaan harus memiliki strategi yang jelas untuk mengadopsi teknologi cloud-native dan melakukan pembaruan aplikasi secara teratur.
Contoh Penerapan Cloud Native di Perusahaan
Sebuah perusahaan manufaktur menggunakan cloud native untuk meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas produk. Hal ini penting untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin menuntut.
Misalnya, perusahaan A menggunakan cloud native untuk mengembangkan aplikasi Industrial Internet of Things (IIoT). Aplikasi ini digunakan untuk mengumpulkan data dari sensor di pabrik A. Data tersebut kemudian digunakan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas produk.
Nah, untuk mendapatkan kelebihan dari pengimplementasian cloud native, perusahaan Anda perlu berkonsultasi dengan cloud provider berpengalaman seperti Flou.
Mari konsultasikan bersama kami dan untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi kami disini!
Let’s Accelerate with Flou Cloud,
Let’s Grow and Flow!
#TransformWithUs
Temukan artikel menarik lainnya di Blog FLOU Cloud.
Author: Kariena Supriatna & Laveanne Harianto
Editor: Kariena Supriatna
Source: